
Chile berhasil menembus babak empat besar setelah mengalahkan juara bertahan Uruguay dengan skor tipis 1-0 di Estadio Nacional, Santiago, Kamis (25/6) pagi WIB. Gol kemenangan tuan rumah dicetak Mauricio Isla di menit 81.
Langkah Chile dipermudah dengan kartu merah yang diterima penyerang Uruguay, Edinson Cavani, di menit 63. Sebaliknya, Uruguay kian kesulitan karena di menit 87 bek kiri mereka, Jorge Fucile, juga diusir dari lapangan.
Situs Taruhan
Uruguay menggunakan formasi 4-4-2 dengan tetap mengandalkan Cavani dan Diego Rolan sebagai duet penyerang. Sementara Chile tampil tetap dengan formasi 4-3-1-2. Susunan pemain tidak berubah terlalu banyak, kecuali Eugenio Mena yang kali ini mendapat kepercayaan dari pelatih Chile, Jorge Sampaoli, setelah pada babak penyisihan posisinya tersebut mengalami dua kali pergantian.
Serangan Balik Uruguay Cuma Efektif 60 Menit
Sebelum Cavani diusir wasit, Uruguay bermain sangat solid di lini pertahanan. Lini serang Chile dibuat frustasi oleh pertahanan anak asuh Oscar Tabarez. Empat bek La Celeste (Biru Langit) ditumpuk di dalam kotak penalti. Padahal Uruguay tidak bisa memainkan bek kiri andalannya, Alvaro Pereira. Untungnya Fucile bermain cukup baik walau harus mati-matian.
Tabarez juga merancang kedua sayapnya untuk rajin melindungi pertahanan. Carlos Sanchez di kiri dan Cristian Rodriguez di kanan, bermain sedikit agak mundur guna meredam serangan sayap Chile. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi agresivitas serangan sayap Chile.
Selain meredam kedua sayap dengan meminta Sanchez dan Rodriguez rajin bertahan, Tabarez pun menginstruksikan dua gelandang tengah mereka, Egidio Arevalo Rios dan Alvaro Gonzales, untuk fokus melindungi area luar kotak penalti. Keduanya sering berbarengan berdiri di depan kotak penalti untuk menetralisir serangan Chile dari lini kedua. Bahkan Cavani dan Rolan sebagai penyerang pun beberapa kali berada di wilayahnya kesebelasannya untuk membantu pertahanan.
Dengan cara bermain seperti itu Uruguay memang bermain pasif dan defensif. Mereka membiarkan Chile mengendalikan permainan. Kendati mengendalikan permainan, Chile sangat kesulitan membongkar pertahanan Uruguay. Penumpukan pemain Uruguay di pertahanan jadi kendala terbesar Chile untuk mencetak gol.
Situasi itu pula yang membuat Chile kadang tidak sabar. Alih-alih memancing pemain Uruguay untuk keluar dengan mengatur tempo, Chile malah terus meningkatkan agresivitas. Mereka berani menjalankan pressing tinggi kepada Uruguay, sampai-sampai berani mencoba merebut bola sedini mungkin di pertahanan Uruguay sendiri. Untuk menambah daya dobrak, sangat sering beberapa pemain bertahan Chile juga ikut naik jauh ke wilayah Uruguay.
No comments:
Post a Comment