
Sevilla menjadi begitu dikenal sebagai kesebelasan yang mampu mempromosikan bakat-bakat muda yang dimilikinya. Kebijakan pembinaan muda yang mereka kembangkan berhasil membuat Sevilla sehat secara finansial dan sehat secara prestasi. Uang dapat, trofi pun rutin mereka dapatkan.
Bandar Poker
Mereka punya stok pemain yang selalu siap diorbitkan. Menjual pemain potensial atau pemain kunci, tak pernah membuat Sevilla benar-benar keropos dan bangkrut secara mutu permainan.
Buktinya musim 2013/2014. Setelah menjuarai kompetisi Europa League, Sevilla harus ditinggal sejumlah pemain kunci seperti kapten Ivan Rakitic, Alberto Moreno dan Fedrico Fazio. Apakah Sevilla menurun? Tidak juga. Musim berikutnya, 2014/2015, mereka kembali menjuarai kompetisi tersebut.
Ramon Rodriguez Verdejo, atau dikenal sebagai Monchi, bisa dibilang sebagai aktor di balik kejayaan Sevilla. Monchi adalah direktur Sevilla yang ditunjuk pada 2000 untuk mengembangkan produk akademi klub dan memperluas jangkauan para pemandu bakat guna menjaring bakat-bakat sepakbola di luar dan dalam Spanyol.
Penunjukan Monchi, juga tugas yang diembankannya kepadanya dalam hal pembinaan pemain, bisa dibilang awalnya merupakan respons terhadap keterpurukan Sevilla. Ketika Monchi ditunjuk, Sevilla baru saja terdegradasi dari La Liga Spanyol.
Memilih Monchi bisa dibilang strategi brilian Sevilla untuk kembali menjadi klub papan atas lagi. Dan pilihan kepada Monchi juga tentu dengan mempertimbangkan banyak faktor secara matang. Monchi adalah kiper yang dibina oleh Sevilla sendiri. Ia juga hanya bermain untuk Sevilla di sepanjang karirnya. One man club.
Jadi, bisa dikatakan, Sevilla paham benar sistem pembinaan Sevilla (karena ia produk sistem itu sendiri) dan ia juga mengerti jiwa dan DNA Sevilla karena seluruh karirnya hanya dihabiskan bersama Sevilla.
Posted By:
No comments:
Post a Comment