Musim lalu tentu saja ingin dilupakan oleh Liverpool secepat-cepatnya. Kekalahan telak 1-6 dari Stoke City di pekan terakhir menjustifikasi seperti apa buruknya musim 2014/2015 untuk klub asal Merseyside tersebut.
Situs Taruhan
Menyongsong awal musim lalu dengan pede, setelah finis runner-up di musim sebelumnya, Liverpool malah tak mampu memenuhi ekspektasi fans-nya yang ingin melihat timnya meraih trofi.
Satu per satu trofi impian mulai hilang, dimulai dari tersingkir di fase grup Liga Champions dan Liga Europa, lalu kalah di dua semifinal kompetisi lokal, FA dan Piala Liga, penampilan Liverpool di liga pun tak kalah jeleknya.
Start buruk membuat posisi Brendan Rodgers sempat digoyang, lalu penampilan mereka membaik selepas Desember hingga sekitar bulan Maret, sebelum tergelincir lagi di sepertiga akhir musim dan harus puas finis di posisi keenam, yang artinya gagal lolos ke Liga Champions musim depan.
Target utama lepas sejalan dengan buruknya penampilan para pemain baru. Dari 9 pemain yang didatangkan, praktis hanya Emre Can dan Alberto Moreno, yang tampil di standar. Sisanya seperti Mario Balotelli, Rickie Lambert, Adam Lallana, Dejan Lovren, Javier Manquillo, dan Lazar Markovic tampil mengecewakan.
Khusus untuk Balotelli dan Lambert, mereka gagal mengisi kekosongan yang ditinggalkan Luis Suarez yang berujung pada mandulnya lini depan Liverpool, di mana mereka hanya mencetak 52 gol dari 38 laga, bandingkan dengan musim sebelumnya yakni 101 gol.
Posted By:
No comments:
Post a Comment